Wow !! MAHAL banget ...?
Dari sekian banyak keberatan, Saya yakin keberatan inilah yang paling membuat para penjual stuck.
Misalkan, Anda menemui situasi
calon pembeli mengatakan seperti ini: “Mas, Berapa harganya?”. Ketika
Anda menjawabnya, mereka berkata, “Wow… Harganya mahal banget…!!”.
Pernah?
Sebenarnya, apakah yang mahal itu benar-benar mahal?
Tergantung. Lagi-lagi, ini soal persepsi
setiap orang. Sama halnya ketika menjelaskan soal ukuran Besar atau
Kecil. Besar atau Kecil, Banyak atau Sedikit, Mahal atau Murah, itu
semua akan tergantung dengan apa dibandingkan dan apa yang ada dalam
persepsi setiap orang.
Misal, 100 ribu. Menurut Anda, Besar atau kecil?
Kalau pas dapat uang 100rb, kecil… Kalau pas disuruh sedekah 100rb, besar… Benar, kan? Udah ngaku aja. hehehe ....
Kalau pas dapat uang 100rb, kecil… Kalau pas disuruh sedekah 100rb, besar… Benar, kan? Udah ngaku aja. hehehe ....
Contoh lain, 100 juta. Menurut Anda, banyak atau sedikit?
Kalau di rekening cuma ada 1 juta, banyak… Kalau di rekening ada 1 Milyar, sedikit… Iya, kan?
Kalau di rekening cuma ada 1 juta, banyak… Kalau di rekening ada 1 Milyar, sedikit… Iya, kan?
Nah, sama halnya dengan persepsi: MAHAL atau MURAH. Tergantung persepsi orang yang akan membelinya.
Pertanyaannya, Bagaimana menjual produk yang harganya mahal?
Tepatnya, bagaimana persisnya yang harus kita lakukan ketika menjual produk yang menurut calon pembeli itu mahal?
Sebelum menjawab itu, kerahui terlebih dahulu tentang 3 alasan berikut ini:
1. Calon Pembeli Tidak MAMPU Membelinya
Ini seringkali terjadi. Mereka tidak
cukup memiliki uang untuk bisa membeli produk Anda. Uang di kantong
mereka sedikit, kere. Bilang mahal, deh… Bisa jadi ini memang bukan
target market ideal Anda.
2. Calon Pembeli Tidak MAU Membelinya
Biasanya alasan ini adalah alasan yang
tak terucap. Alasan yang sebenarnya adalah karena mereka memang tidak
ingin membeli produk Anda.
3. Produk Anda Terlalu Mahal
Pada kenyataannya, mereka bisa
mendapatkan produk serupa di tempat lain dengan harga yang lebih murah.
Kalau calon pembeli bisa membeli produk
yang persis sama dengan harga lebih murah dari orang lain, ini bisa
jadi masalah untuk Anda. Karena mereka akan lebih memilih beli di yang
lain ketimbang di Anda.
Dari 3 alasan tersebut, mana yang paling mungkin untuk bisa Anda closing?
Ya. Fokuslah pada nomor 3.
Inilah yang disebut dengan keberatan Skeptis. Mereka bisa jadi belum
teredukasi dengan manfaat dari produk yang Anda jual. Atau, mereka belum
melihat, mendengar, atau merasakan perbedaan spesifik dari produk Anda
dengan produk kompetitor yang sejenis.
Saran Saya, saat Anda menghadapi orang-orang yang mengalami keberatan soal harga:
Pertama,
Hindari memberi informasi harga terlalu cepat. Gali dulu kebutuhan dan
keinginannya. Misalnya dengan pertanyaan, “Sebelum kita mendiskusikan
masalah harga, saya harus memastikan bahwa ini produk ini tepat untuk
Anda. Boleh?”. Atau: “Sebelum itu, Saya akan mengajukan beberapa
pertanyaan. Apakah bapak berkenan?
Kedua,
Jangan sampai Anda salah bicara soal harga. Jika harga produk Anda
rendah, itu TIDAK MAHAL, bukan MURAH. “Tidak Mahal” nilainya bagus.
“Murah” nilainya jelek. Jika Anda ingin mengatakan “Murah”, gunakanlah
kata “Terjangkau”, atau “Spesial”.
Ketiga,
Edukasi gila-gilaan soal benefit dari produk yang Anda jual. Jaga
hubungan berkala dengan calon pembeli. Terus edukasi, edukasi, dan
edukasi.
Okey?
Menjual produk yang mahal memang cukup
menantang. Butuh edukasi gila-gilaan dan teknik khusus ke calon pembeli.
Tapi kalau sudah closing karena memang sudah tahu caranya, itu sangat
membahagiakan, bukan?
Yuk praktikkan dan mencoba berjualan.
Selamat berjualan dan Sukses Selalu ..."
No comments:
Post a Comment