July 31, 2015

Kesungguhan Niat Untuk Menjadi Entrepreneur Sejati


   “Sukses” adalah sebuah kata yang kerap kali kita dengar, diucapkan dalam lantunan doa setiap orang, mimpi dan sebuah pencapaian besar dalam hidup di masa depan. Bagaimana seseorang memaknai kesuksesan bagi dirinya adalah tergantung ukuran mereka dalam menilai kesuksesan itu sendiri. Bisa jadi sukses   si A adalah ketika perusahaan yang dikembangkannya dapat mencapai level go internasional. Lalu dengan si B tolak ukur kesuksessan yang diraihnya apabila ia bisa melewati setiap ujian dalam kehidupan, si C, si D dan seterusnya memiliki ragam keinginan tingkat kesuksesan mereka.
Namun pernahkan terlintas dalam hati bagaimana jika sukses itu dapat diraih bersama-sama? Alangkah sederhananya hasrat yang diidamkan namun pengaruhnya begitu besar pada niat awal kita. Bukankah jauh lebih indah ketika planing kesuksesan yang telah kita rencanakan secara perseorangan turut serta menyeret/menarik orang lain agar bisa merasakan definisi kesuksesan tersebut?
Yang dibutuhkan untuk negeri kita adalah seseorang yang memiliki mental pemimpin, bukanlah mereka yang berbangga diri menjadi bos. Pemimpin yang bukan saja baik tetapi hebat, adalah pemimpin yang memperlakukan rekan kerjanya sebagai mitra, bukan sebagai pegawai rendah atau buruh. Seorang Pemimpin yang baik memperlakukan usaha bersamanya selaku kinerja tim berpendapat bahwa, setiap orang yang memegang bagian ialah orang-orang yang menghantarkan kesuksessan itu secara bersama-sama.
Kemudian penyiapan bekal apa agar kesuksesan bersama teraih dengan mudah?
Satu-satunya kunci yang tidak bisa dibeli di toko mahal sekalipun adalah:

ketulusan niat yang dibangun dari dalam hati dan diri sendri!

Niat “benar”, “besar” dan dibingkai dengan hati “sabar” akan membuka banyak jalan yang menuntun menuju kesuksessan itu. Keikhlasan hati dan kerendahan niat untuk berbagi adalah seribu lintasan yang mempermudah dari sepersekian masalah yang akan menghambat di depan.

Keseriusan Pengusaha

Jadi, Tidak ada alasan lagi untuk kita tidak mengambil langkah berfikir besar kan?

Jadi semakin pahamkan, jika orang jawa ketika melihat seseorang gagal melakukan sesuatu karena malas-malasan maka orang itu disebut “ORA NIAT” (gak Niat).
Niat juga sering di gantikan dengan kata TEKAT yang kuat, sehingga apapun halangannya, tetap saja masih ‘ngeyel’ untuk terus melakukan dan mencoba. Orang disebut berniat atau bertekat itu jika dia tetap melakukan pekerjaan itu meski di saat yang sama orang lain sudah menyerah karena hambatan yang dihadapi.
Sekali lagi,
Niat untuk menjadi “benar” dan “besar” yang dibingkai dengan hati “sabar” akan membuka banyak jalan yang menuntun menuju kesuksessan itu. Keikhlasan hati dan kerendahan niat untuk berbagi adalah seribu lintasan yang mempermudah dari sepersekian masalah yang akan menghambat di depan.
Selamat mewujudkan mimpi dan menabung harapan besar ke depan untuk lingkungan anda.


No comments:

Post a Comment