July 31, 2015

Langkah Jitu Membuat Produk Anda Laku dan Bertahan Lama di Pasaran

   Jika anda mempunyai produk, namun galau karena tak puas dengan pemasarannya, ANDA harus baca artikel ini!
Jika Produk anda hanya bertahan kurang dari 3 bulan di pasar, lalu hilang tak laku lagi, maka ANDA pun harus mengamalkan ilmu dalam artikel ini!
Jika anda belum punya produk, dan ingin membuat produk anda sukses dalam jangka waktu yang lama di pasar, BACA Panduan ini!
Menciptakan produk barang atau jasa itu mudah. membuatnya dicintai konsumen dan laris dalam waktu yang lama, itu persoalan lain. Tidak hanya butuh bahan baku yang bagus, kreatifitas yang tak habis, namun diperlukan banyak hal untuk itu.
Inilah 7 langkah membuat produk anda dapat bertahan lama di pasar:

1. Jadi Orisinil atau Autentik

Maksudnya, jadilah diri sendiri. Orisinillah dalam ide, menjadi yang terdepan. Proses ATM (Amati-Tiru-dan Modifikasi) adalah pelajaran awal ketika memulai. namun setelah anda buat produk dan bisnis berdasatkan metode ATM, anda tetap harus autentik dalam strategi, bisa jadi autentik dalam iklan, bisa jadi autentik dalam metode pemasaran, metode manajemen dan sebagainya.
Steve Job pernah berpesan pada penerusnya Tim Cook, CEO APPLE,
“Jangan pernah mengikuti pola pikirku saat mengambil keputusan. Jangan pernah menjadi penerus seperti di Walt Disney yang terus-menerus mempertanyakan What Would Dalt Do. Jangan kotori kejernihan pikiranmu dengan menanyakan What Would Steve Do. Itu akan sia-sia, dan perusahaan ini taka akan berkembang. Jadilah dirimu sendiri, dengan ide-idemu yang autentik, karena tantangan perusahaan Apple di masamu akan berbeda dengan di masaku. Tugasmu memberikan RESPON terbaik, menurutmu, bukan menurutku!”

2. Engkaulah Konsumen Pertama Produkmu

Sebagian dari kita mengatakan membuat produk ini dan itu untuk memenuhi permintaan pelanggan, atau untuk memenuhi permintaan pasar. Bahkan untuk memanfaatkan momen dan kesempatan tertentu. Taukah hasilnya? Hasil dari produk yang katanya memenuhi keinginan pelanggan hanya jadi produk menengah yang mudah dilupakan, atau hanya ‘menyesaki pasar’ tidak jadi produk ‘ngangenin’ yang benar-benar dicari dan dicintai pelanggan.
Mau tahu contohnya?
Cobalah lihat produk-produk souvenir di tempat-tempat wisata di seluruh Indonesia. sedikit sekali yang benar-benar dirancang dan dibuat dengan baik. Sedikit sekali yang bisa membuat konsumen benar-benar suka, apalagi jatuh cinta pada produknya. Konsumen justru membeli bukan karena suka, tapi hanya karena membutuhkan souvenir untuk memenuhi kewajibannya membawa oleh-oleh. Kita tak bahagia saat membelinya, tak juga merasa bangga saat memberikannya sebagai oleh-oleh pada keluarga dan sahabat di rumah. Bahkan setelah dibelipun, produk tersebut hampir tidak pernah digunakan alias mubazir.
Jika kita sebagai produsen produk saja tidak jatuh cinta pada produk yang kita ciptakan, ya jangan pernah berharap orang lain jatuh cinta pada produk kita dong!
Karena, ANDA adalah konsumen pertama produk ANDA! As Simple as That.

3. Produk Harus Ngangeni

Pastikan produk anda dibuat dan dirancang dengan baik. Ingat, andalah pelanggan pertama produk anda. Anda harus bangga dengan produk anda. Artinya, dari segi desain kemasan, harus keren, manis. Packaging adalah first insight dari produk anda. Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda! Ini disebut konteks. Konteksnya harus bagus dan bikin mata anda senang, maka pelanggan andapun hampir sama senangnya dengan anda.
Selanjutnya, hanya produk yang ngangeni yang bisa bertahan. Produk dengan kemasan baik dan lucu tapi isinya buruk, tak akan bertahan lama. Setelah konteks nya bagus, maka anda harus membuat konten yang juga baik dan ngangeni. Karena ada pameo dalam dunia marketing:
“Pembelian pertama dari pelanggan bukanlah prestasi, karena mungkin itu terpaksa, tertipu kemasan, atau ingin tahu.  Nah prestasi sebenarnya adalah ketikan pelanggan melakukan pembelian berikutnya atau repeat order” Konten harus sebaik Konteks!

4. Jangan Berhenti Berinovasi

Inovasilah yang membedakan market leader dan follower. Inovasilah yang membuat perbedaan tiap 
zaman. Inovasilah yang bisa menjadi magnet yang menarik makin banyak orang untuk membeli produk. Inovasilah yang membuat hidup kita semakin bergairah, mengundang keajaiban.
Berinovasi membutuhkan riset dan kreatifitas tanpa henti. Jadilah berbeda dan terlihat di tengah kerumunan. Ketika banyak kemasan barang lain sejenis menggunakan full colour, makan desainlah kemasan anda hitam putih atau grey scale. Inovasi juga pada strategi memasarkan, buatlah produk bundling, yang membuat harga yang anda tawarkan jadi samar dan tak tersaingi oleh kompetitor karena ada produk tambahan yang nilainya juga tak terbilang. Misal, bundlingkan produk shampoo dengan conditioner dalam satu paket.

5. Sederhanakan.. sederhanakan.. dan sederhanakan

Makin banyak elemen dalam sebuah produk yang memiliki fungsi yang tidak subtansial, akan makin mengurangi value produk tersebut. Banyak contohnya, maka tambahkan fitur yang benar-benar subtansial, bukan asal berbeda. Kalau kamu bilang produk mobilku ini berbeda karena ada cantolan saputangannya, maka so what gitu lho? 

Lihatlah misalnya produk gadget atau handphone lokal yang dijejali beragam fitur baru. Seakan komplit, tapi justru malah berlebihan dan menurunkan valuenya. Misalnya ada HP dengan 4 SIM Card dalam satu handset.  Atau bonus 1000 SMS/hari. Hanya sebagian kecil dari pelanggan saja yang bisa memanfaatkan fitur itu. Sebagian kecil, kalau tak mau dibilang sangat-sangat kecil.
Sungguh produk-produk seperti ini akan menjadi kawan setan karena kemubazirannya. Tidak akan menjadi trend setter, tidak juga best seller. “Mubaaziruun ikhwanussayatin” = Mubazir itu sungguh kawannya setan. Hehehehe…
Sederhanakanlah sistem penjualan, sederhanakan desain, sederhanakan ide. Sederhana tidak berlawanan dengan inovasi. Justru membuat hal rumit jadi sederhana itu yang mahal harganya.

6. HEART Sale Bukan Hard Sale

Tidak hanya membuat produk hebat, tapi juallah juga dengan cara yang hebat. Kecenderungan orang-orang yang kreatif adalah mampu mambuat produk yang sangat kreatif dan hebat, tapi jarang yang bisa menjualnya juga dengan cara yang super hebat atau kreatif seperti proses penciptaan produknya. Seperti kebanyakan dari kita juga yang mampu mempelajari ilmu-ilmu hebat tapi tak bisa menyampaikannya dengan sederhana dan hebat sehingga menjadi menyenangkan buat orang lain yang ingin belajar pada kita.
Saat mengatakan ‘menjual’, yang banyak terbayang di benak adalah orang jualan di pasar, teriak-teriak, kasih diskon, kasih hadiah, tawar menawar. Padahal yang dimaksudkan adalah bagaimana menjual itu denga hati (HEART) bukan dengan hard. Tundukkan dulu hati konsumen dengan pendekatan emosional, dengan menawarkan value, dan dengan memenangkan kepentingan konsumen. Bukan mengedepankan fitur, tapi kedepankanlah solusi dari permasalahan konsumen.
Menjual dengan hati, ya harus ‘hati-hati’. Buatlah bagaimana konsumen merasa sangat beruntung bertransaksi dengan kita bukan sebaliknya merasa rugi karena telah membeli barang obral yang tidak berguna buatnya. Jika konsumen menang, dalam artian dia mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari uang yang dikeluarkannya, maka marketing kita akan bertambah tanpa dibayar, karena dia akan merekomendasikan kita pada teman-temannya tanpa diminta.

7. Cara Pamungkas yang Sangat Hebat dan Gak Boleh ditinggalkan

If you Believe in Your Ideas, Money will Follow. But if you Pursue Money, you should Fail! – Tibor Kalman 

Uang dan keuntungan itu hanyalah akibat. Sekali lagi, jangan mengejar uang. Engkau akan capek jiwa raga. Lakukanlah hal-hal hebat, rancanglah produk dan sistem yang hebat, maka uang akan mengejar-ngejar kita. Telah saya buktikan sendiri! Proven!

Dan, inilah kuncinya: ACTION! Bertindaklah! Responlah sebaik mungkin. Dan serahkan hasilnya pada DOA anda! Maka senantiasa keberhasilan akan menanti anda.

No comments:

Post a Comment