Jika anda mempunyai produk, namun galau karena tak puas dengan pemasarannya, ANDA harus baca artikel ini!
Jika Produk anda hanya bertahan kurang dari 3 bulan di pasar, lalu
hilang tak laku lagi, maka ANDA pun harus mengamalkan ilmu dalam artikel
ini!
Jika anda belum punya produk, dan ingin membuat produk anda sukses dalam jangka waktu yang lama di pasar, BACA Panduan ini!
Jika anda belum punya produk, dan ingin membuat produk anda sukses dalam jangka waktu yang lama di pasar, BACA Panduan ini!
Menciptakan produk barang atau jasa itu
mudah. membuatnya dicintai konsumen dan laris dalam waktu yang lama, itu
persoalan lain. Tidak hanya butuh bahan baku yang bagus, kreatifitas
yang tak habis, namun diperlukan banyak hal untuk itu.
Inilah 7 langkah membuat produk anda dapat bertahan lama di pasar:
1. Jadi Orisinil atau Autentik
Maksudnya, jadilah diri sendiri.
Orisinillah dalam ide, menjadi yang terdepan. Proses ATM (Amati-Tiru-dan
Modifikasi) adalah pelajaran awal ketika memulai. namun setelah anda
buat produk dan bisnis berdasatkan metode ATM, anda tetap harus autentik
dalam strategi, bisa jadi autentik dalam iklan, bisa jadi autentik
dalam metode pemasaran, metode manajemen dan sebagainya.
Steve Job pernah berpesan pada penerusnya Tim Cook, CEO APPLE,
“Jangan pernah mengikuti pola pikirku
saat mengambil keputusan. Jangan pernah menjadi penerus seperti di Walt
Disney yang terus-menerus mempertanyakan What Would Dalt Do. Jangan kotori kejernihan pikiranmu dengan menanyakan What Would Steve Do.
Itu akan sia-sia, dan perusahaan ini taka akan berkembang. Jadilah
dirimu sendiri, dengan ide-idemu yang autentik, karena tantangan
perusahaan Apple di masamu akan berbeda dengan di masaku. Tugasmu
memberikan RESPON terbaik, menurutmu, bukan menurutku!”
2. Engkaulah Konsumen Pertama Produkmu
Sebagian dari kita mengatakan membuat
produk ini dan itu untuk memenuhi permintaan pelanggan, atau untuk
memenuhi permintaan pasar. Bahkan untuk memanfaatkan momen dan
kesempatan tertentu. Taukah hasilnya? Hasil dari produk yang katanya
memenuhi keinginan pelanggan hanya jadi produk menengah yang mudah
dilupakan, atau hanya ‘menyesaki pasar’ tidak jadi produk ‘ngangenin’
yang benar-benar dicari dan dicintai pelanggan.
Mau tahu contohnya?
Cobalah lihat produk-produk souvenir di tempat-tempat wisata di seluruh Indonesia. sedikit sekali yang benar-benar dirancang dan dibuat dengan baik. Sedikit sekali yang bisa membuat konsumen benar-benar suka, apalagi jatuh cinta pada produknya. Konsumen justru membeli bukan karena suka, tapi hanya karena membutuhkan souvenir untuk memenuhi kewajibannya membawa oleh-oleh. Kita tak bahagia saat membelinya, tak juga merasa bangga saat memberikannya sebagai oleh-oleh pada keluarga dan sahabat di rumah. Bahkan setelah dibelipun, produk tersebut hampir tidak pernah digunakan alias mubazir.
Cobalah lihat produk-produk souvenir di tempat-tempat wisata di seluruh Indonesia. sedikit sekali yang benar-benar dirancang dan dibuat dengan baik. Sedikit sekali yang bisa membuat konsumen benar-benar suka, apalagi jatuh cinta pada produknya. Konsumen justru membeli bukan karena suka, tapi hanya karena membutuhkan souvenir untuk memenuhi kewajibannya membawa oleh-oleh. Kita tak bahagia saat membelinya, tak juga merasa bangga saat memberikannya sebagai oleh-oleh pada keluarga dan sahabat di rumah. Bahkan setelah dibelipun, produk tersebut hampir tidak pernah digunakan alias mubazir.
Jika kita sebagai produsen produk saja
tidak jatuh cinta pada produk yang kita ciptakan, ya jangan pernah
berharap orang lain jatuh cinta pada produk kita dong!
Karena, ANDA adalah konsumen pertama produk ANDA! As Simple as That.
Karena, ANDA adalah konsumen pertama produk ANDA! As Simple as That.
3. Produk Harus Ngangeni
Pastikan produk anda dibuat dan
dirancang dengan baik. Ingat, andalah pelanggan pertama produk anda.
Anda harus bangga dengan produk anda. Artinya, dari segi desain kemasan,
harus keren, manis. Packaging adalah first insight
dari produk anda. Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah
anda! Ini disebut konteks. Konteksnya harus bagus dan bikin mata anda
senang, maka pelanggan andapun hampir sama senangnya dengan anda.
Selanjutnya, hanya produk yang ngangeni
yang bisa bertahan. Produk dengan kemasan baik dan lucu tapi isinya
buruk, tak akan bertahan lama. Setelah konteks nya bagus, maka anda
harus membuat konten yang juga baik dan ngangeni. Karena ada pameo dalam dunia marketing:
“Pembelian pertama dari pelanggan bukanlah prestasi, karena mungkin itu terpaksa, tertipu kemasan, atau ingin tahu. Nah prestasi sebenarnya adalah ketikan pelanggan melakukan pembelian berikutnya atau repeat order” Konten harus sebaik Konteks!
“Pembelian pertama dari pelanggan bukanlah prestasi, karena mungkin itu terpaksa, tertipu kemasan, atau ingin tahu. Nah prestasi sebenarnya adalah ketikan pelanggan melakukan pembelian berikutnya atau repeat order” Konten harus sebaik Konteks!
4. Jangan Berhenti Berinovasi
Inovasilah yang membedakan market leader dan follower.
Inovasilah yang membuat perbedaan tiap
zaman. Inovasilah yang bisa
menjadi magnet yang menarik makin banyak orang untuk membeli produk.
Inovasilah yang membuat hidup kita semakin bergairah, mengundang
keajaiban.
Berinovasi membutuhkan riset dan
kreatifitas tanpa henti. Jadilah berbeda dan terlihat di tengah
kerumunan. Ketika banyak kemasan barang lain sejenis menggunakan full colour, makan desainlah kemasan anda hitam putih atau grey scale.
Inovasi juga pada strategi memasarkan, buatlah produk bundling, yang
membuat harga yang anda tawarkan jadi samar dan tak tersaingi oleh
kompetitor karena ada produk tambahan yang nilainya juga tak terbilang.
Misal, bundlingkan produk shampoo dengan conditioner dalam satu paket.
5. Sederhanakan.. sederhanakan.. dan sederhanakan
Makin banyak elemen dalam sebuah produk
yang memiliki fungsi yang tidak subtansial, akan makin mengurangi value
produk tersebut. Banyak contohnya, maka tambahkan fitur yang benar-benar
subtansial, bukan asal berbeda. Kalau kamu bilang produk mobilku ini
berbeda karena ada cantolan saputangannya, maka so what gitu lho?
Lihatlah misalnya produk gadget atau
handphone lokal yang dijejali beragam fitur baru. Seakan komplit, tapi
justru malah berlebihan dan menurunkan valuenya. Misalnya ada HP dengan 4
SIM Card dalam satu handset. Atau bonus 1000 SMS/hari. Hanya sebagian
kecil dari pelanggan saja yang bisa memanfaatkan fitur itu. Sebagian
kecil, kalau tak mau dibilang sangat-sangat kecil.
Sungguh produk-produk seperti ini akan
menjadi kawan setan karena kemubazirannya. Tidak akan menjadi trend
setter, tidak juga best seller. “Mubaaziruun ikhwanussayatin” = Mubazir
itu sungguh kawannya setan. Hehehehe…
Sederhanakanlah sistem penjualan,
sederhanakan desain, sederhanakan ide. Sederhana tidak berlawanan dengan
inovasi. Justru membuat hal rumit jadi sederhana itu yang mahal
harganya.
6. HEART Sale Bukan Hard Sale
Tidak hanya membuat produk hebat, tapi
juallah juga dengan cara yang hebat. Kecenderungan orang-orang yang
kreatif adalah mampu mambuat produk yang sangat kreatif dan hebat, tapi
jarang yang bisa menjualnya juga dengan cara yang super hebat atau
kreatif seperti proses penciptaan produknya. Seperti kebanyakan dari
kita juga yang mampu mempelajari ilmu-ilmu hebat tapi tak bisa
menyampaikannya dengan sederhana dan hebat sehingga menjadi menyenangkan
buat orang lain yang ingin belajar pada kita.
Saat mengatakan ‘menjual’, yang banyak
terbayang di benak adalah orang jualan di pasar, teriak-teriak, kasih
diskon, kasih hadiah, tawar menawar. Padahal yang dimaksudkan adalah
bagaimana menjual itu denga hati (HEART) bukan dengan hard. Tundukkan dulu hati konsumen dengan pendekatan emosional, dengan menawarkan value, dan dengan memenangkan kepentingan konsumen. Bukan mengedepankan fitur, tapi kedepankanlah solusi dari permasalahan konsumen.
Menjual dengan hati, ya harus
‘hati-hati’. Buatlah bagaimana konsumen merasa sangat beruntung
bertransaksi dengan kita bukan sebaliknya merasa rugi karena telah
membeli barang obral yang tidak berguna buatnya. Jika konsumen menang,
dalam artian dia mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari uang yang
dikeluarkannya, maka marketing kita akan bertambah tanpa dibayar, karena
dia akan merekomendasikan kita pada teman-temannya tanpa diminta.
7. Cara Pamungkas yang Sangat Hebat dan Gak Boleh ditinggalkan
If you Believe in Your Ideas, Money will Follow. But if you Pursue Money, you should Fail! – Tibor Kalman
Uang dan keuntungan itu hanyalah akibat.
Sekali lagi, jangan mengejar uang. Engkau akan capek jiwa raga.
Lakukanlah hal-hal hebat, rancanglah produk dan sistem yang hebat, maka
uang akan mengejar-ngejar kita. Telah saya buktikan sendiri! Proven!
No comments:
Post a Comment